Senin, 07 September 2015

Bulan Ke Lima

Semakin lama semakin cinta...

Tak terasa kita melangkah memasuki bulan ke lima...
Lima bulan lima tahun lima abad jelas tidak akan sama...
Karena akan terus bertambah cinta di antara kita...

Semakin aku mengenalmu, semakin aku mengerti kamu seutuhnya...
Semakin aku meyakini bahwa kamu adalah aku di sana...
Seperti aku yang juga adalah kamu di tempat yang berbeda...
Karena kita adalah satu jiwa yang terbagi dalam dua raga...

Aku sangat mencintaimu Lilin Mahardika...
Dan akan terus mencintai kamu sebagaimana kamu ada...
Aku tau kamu tau tanpa perlu aku ungkapkan melalui kata...
Seperti aku yang merasakan cinta dalam tindakan kasihmu yang nyata...

Aku suka ceriamu yang membuatku tertawa...
Aku suka cara bicaramu yang terdengar manja...
Aku suka pelukan mesramu yang membuatku bahagia...
Sungguh aku cinta semua yang ada pada kamu yang membuat hidupku penuh warna ...

Selamat hari jadi sayangku tercinta...
Semoga kita akan cepat bersama...
Bersatu dalam ikatan kudus lembaga pertama yang dipercayakan kepada manusia...
Ikatan cinta yang kekal selamanya bahkan sampai kehidupan selanjutnya...




Untukmu Lilin Mahardika, keturunan tercantik dari Hawa, Ibu seluruh umat manusia...


Rabu, 02 September 2015

Sampah Celaka Muntahan Setan


Sampah-sampah tak berguna mengotori Indonesia...
Semakin lama semakin menumpuk di wajah Nusantara...
Terlalu banyak bicara, berkoar menebarkan aroma paling busuk dari dalam hati manusia...
Hanya bicara, sampah-sampah ini memang hanya bisa bicara tak berguna...

Layaknya sampah, mereka tak banyak berbuat bagi negara yang tidak mereka cinta...
Layaknya sampah, mereka tak mengerti bahwa sebaiknya mereka diam tak bersuara...
Karena suara mereka hanya suara sumbang yang ingin memecah-belah bangsa...
Mungkin karena mereka tak beragama, menganggap diri paling tinggi di atas segalanya...

Jika tidak bisa berbuat kebaikan, mengapa harus menebar kejahatan..?
Jika terlalu pengecut untuk menjadi pahlawan, mengapa tidak hanya diam menyingkir dari peredaran..?
Sampah celaka pembawa petaka bagi kedamaian penyuka pertikaian...
Sampah celaka hanya menunggu penuh kejahatan sebelum mendapatkan balasan...

Sungguh panas telingaku mendengar sampah tergelak di atas penderitaan lain insan...
Sungguh muak mataku membaca coretan kotor menyampah di muka halaman...
Kotoran-kotoran menjijikan berhamburan dari mulut sampah yang sarat kebencian...
Kebencian dari hati terdalam manusia yang lebih kotor dari sampah yang dimuntahkan setan...




Minggu, 23 Agustus 2015

Terima Kasih TUHAN Terima Kasih Cinta








Badai mengamuk ganas, hempaskan aku jauh ke tengah samudera...
Badai mengaum buas, tenggelamkan aku ke dasar terdalam dunia...
Menamparku keras, aku menjadi bulanan tak ubahnya sebuah bola...
Melemparku deras, aku mulai lemah tak berdaya...

Dalam lemahku aku terus panjatkan doa...
Dalam letihku aku berseru pada Tuhanku Yang Maha Kuasa...
Karena hanya DIA yang mampu selamatkan aku dari badai yang semakin menggila...
Karena aku tau, seluruh alam semesta tunduk di bawah perintah-NYA...




Lalu..........



Laut tenang seketika, badai ganas itu pun reda...
Dunia penuh amarah seperti kehilangan murka, digantikan-NYA dengan setitik asa...
Tenagaku kembali terhimpun dalam raga, semangatku kembali membara...
Ku kayuh lenganku menghampiri asa yang jauh di sana...






Aku berlabuh di satu alam yang belum terjamah cemar manusia...
Murni, semurni bayi yang belum mengenal dosa...
Aku berteduh di bawah langit malam bulan purnama...
Sunyi, hanya terdengar nyanyian merdu bidadari yang sedang jatuh cinta...

Satu alam itu adalah hatimu yang lebih indah dari kemegahan sebuah istana...
Setitik asa yang telah melahirkan banyak cinta di antara kita...
Karena kamu adalah bidadari yang telah membuatku jatuh cinta...
Karena bidadari yang bernyanyi itu adalah kamu, Lilin Mahardika...








Puji syukur hanya kepada TUHAN oleh karena kasih-NYA yang tak terhingga...
Terima kasih TUHAN, untuk anugerah cinta terindah dari seorang Lilin Mahardika... 


Jumat, 07 Agustus 2015

My Endless Love



Aku puja, paras cantikmu itu paras yang aku puja...
Aku jaga, senyum manismu itu senyum yang ingin selalu ku jaga...
Bagaimana tidak aku mencintai cinta selayaknya cinta..?
Bagaimana tidak aku mengasihi kamu yang aku inginkan menemaniku menua..?

Ini bukan tentang bagaimana kita memulai cinta sedari semula...
Ini bukan tentang bagaimana nanti cerita cinta kita pada akhirnya...
Tapi tentang bagaimana kita saat ini menjaga cinta yang ada...
Bagaimana kita menikmati kehangatan cinta bersama...

Karena kelak kita akan terlalu tua untuk bercerita...
Karena kelak kita hanya akan diam tanpa suara...
Karena kelak kita hanya akan berpelukan menikmati hangat senja di halaman rumah kita yang sederhana...
Karena kelak tetap ada cinta antara kita...

 

Sesungguhnya awal telah tergores dalam kepala tanpa kita merancangnya...
Menjadi awal cerita yang tak akan pernah terlupa...
sesungguhnya kita tidak akan pernah tau akhir cerita cinta kita...
Karena saat akhir itu tiba, saat itu kita tak lagi ada di dunia...




Lilin Mahardika, satu untuk selamanya...
My Endless Love...





Rabu, 05 Agustus 2015

Musim Berubah, Manusia Tak Harus Berubah

Seperti musim, manusia berubah...
Lebih cepat dari musim, manusia lebih cepat berubah...
Seperti darah mengering yang tak lagi berwarna merah...
Seperti mendung yang datang sekejap mengusir cerah...

Aku benci sejuk yang berubah menjadi gerah...
Aku benci udara yang selalu berubah tak tentu arah...
Aku benci bidadari yang pergi meninggalkan aku bersama gundah...
Seperti tak lagi peduli, acuh dalam terserah...




Tapi.....

Tak seperti yang kufikirkan, otakku telah menuntunku pada jalan yang salah...
Tak seperti yang kubayangkan, logikaku telah dibutakan oleh ego yang penuh amarah...
Mendung tak selamanya menutup cerah, gerah tak melulu datang sesering sifat serakah...
Musim berubah, manusia berubah, dan itu lumrah...

Aku telah salah...
Menyakiti hati bidadari yang ku puja, aku sangat bersalah...
Memandang cinta sangat rendah, aku lebih rendah...
Mengotori hati dengan sampah, aku seperti sampah...

Untuk kebaikan musim berubah, demi kebaikan manusia perlu berubah...
Sebagaimana sampah yang diolah bisa membawa kesuburan bagi tanah...
Musim akan selalu berubah, manusia tak harus selalu berubah...
Sadar dan belajar, sebelum waktu merubah bodoh menjadi penyesalan yang akan terus meludah di sepanjang hidup seperti wabah menebar susah...


Maafkan aku yang tak bijak menelaah...
Maafkan aku telah melihat dari sebelah sisi yang salah...


Rabu, 08 Juli 2015

BUKAN HANYA UNTUK 3 BULAN SAJA

3 bulan yang lalu aku menemukan cinta...
Cinta sejati terakhir yang tersisa di tengah kepalsuan dunia... 
Cinta terbaik cinta sempurna yang menjadi ibu bagi berjuta suka cita...
Cinta yang hanya kutemukan dalam dirimu Permaisuri Hatiku, Lilin Mahardika...

91 hari yang lalu kupacu jantungku melampaui cepatnya sambaran kilat di angkasa...
Ku kumpulkan serpihan keberanian melawan gelombang campuran rasa yang datang menerpa...
Kunyatakan cinta, lalu aku diam, hanya diam seperti tak lagi memiliki nyawa...
Hanya diam, diam menunggu jawab dari bibir mungil puteri cinta yang ku puja...

2.184 jam yang lalu kamu menjadikan aku lelaki yang paling bahagia...
Karena kamu memberikan kesempatan kepada aku yang hanya memiliki cinta...
Cinta yang akan selalu aku jaga dan aku bawa dalam setiap doa...
Cinta yang aku persembahkan di hadapan DIA, SANG RAJA SURGA yang mempersatukan kita...

131.040 menit sudah kita kayuh bersama biduk asmara...
Membunuh jarak menghapus garis antar ruang yang mencoba memisahkan kita berdua...
Cinta kita tetap kokoh berdiri di atas karang setia...
Tetap berdiri dan tetap akan berdiri sampai selama-lamanya...

Bukan hanya 3 bulan saja...
Bukan hanya 91 hari semata...
Bukan juga hanya 2.148 jam yang penuh bahagia...
Tetapi seterusnya kita akan bersama, selama yang diijinkan oleh PENCIPTA cinta...


PEMBERI cinta pertama di bumi kepada Adam dan Hawa...



Jumat, 08 Mei 2015

SEBULAN BERSAMA, SEBULAN PENUH CINTA

Sayang...
Mungkin baru sebulan sejak aku menyatakan cinta, mungkin tak sampai satu minggu kita jalan bersama...
Namun bahagia yang aku rasakan terasa lebih lama dari putaran waktu satu dasawarsa...
Keceriaan yang sayang berikan lebih dari yang selama ini aku harapkan dari seorang wanita...
Tak dapat kulukiskan dengan kata, tak ada bahasa yang bisa menerjemahkan apa yang aku rasa...



Seperti hujan mengguyur Gurun Sahara, sayang percikkan sukacita, lenyapkan dahaga jiwa...
Laksana mata bagi orang buta, sayang pancarkan cahaya, mengusir jauh gelap gulita...
Jujur, tak pernah kurasakan cinta seperti cinta sayang padaku, aku serasa bermimpi di alam nyata...
Senang, gembira, bahagia yang aku rasakan saat bersama sayang, tak pernah aku rasakan sebelumnya...


Masih sangat jelas terbayang saat kita bersama menghabiskan waktu yang tak lama...
Bersama bercanda, bersama tertawa menikmati hangatnya matahari Jakarta di atas kepala...
Sayang yang manja, sayang yang memelukku mesra di tengah sejuk suasana malam ibu kota...
Kuresapi tiap detik kebersamaan kita, kurekam dalam satu memory "tak akan lupa"... 


Sayang.....
Hari ini tepat sebulan hari jadi kita, menandakan cinta kita masih sangat muda...
Mengingatkan kita, bahwa masih amat panjang jalan yang akan kita lalui bersama...
Tak banyak yang kuharapkan sayang, aku hanya berharap cinta kita akan terus bertumbuh tanpa batas usia...
Hanya panjatkan doa, semoga kita dapat cepat dipersatukan di hadapan Raja Semesta...


Tetap setia tetaplah manja, bertambah mesra bertambah cinta...
Seribu tahun bersama, hendaklah seribu tahun penuh cinta...





Terima kasih Lilinku sayang, untuk sebulan yang penuh cinta, untuk cinta terbaik yang pernah ada...